Apa itu generasi Z

Generasi Z merupakan generasi setelah Generasi Y, tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan pertengahan tahun 1995 hingga awal 2005 sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 2009 hingga awal 2015 sebagai akhir kelahiran.

Lalu bagaimana strategi yang cocok untuk pemasaran produk pada generasi Z

Penjual yang baik adalah mereka yang mampu menyesuaikan diri dengan konsumennya. Mereka paham apa konsumen inginkan, kapan konsumen menginginkannya, dan bagaimana menyampaikannya. Untuk mengetahui seluruh hal tersebut, perlu pemahaman tingkat tinggi dengan melakukan berbagai studi. Seperti yang dilakukan oleh banyak brand besar pada akhir-akhir ini, mereka mulai beralih ke generasi Z sekadar untuk mendapatkan nasehat dan masukan.

Pemasaran Produk

Dua pemasar dari generasi Z tersohor seperti Connor Blakley (17) dan Deep Patel (18) disebut telah menjadi kontributor untuk perusahaan sekelas Fortune 500 selama bertahun-tahun. Keduanya mengerti bagaimana cara generasi Z berpikir dan bagaimana melibatkan membangun hubungan yang langgeng dengan orang-orang dari generasi tersebut.

Berikut tahap untuk melakukan pemasaran produk di generasi Z :

1. Kolaborasi dengan social influencer

Pertumbuhan orang-orang dari generasi Z itu dibantu karena kehadiran smartphone yang selalu ada dalam genggaman mereka. Karena itulah, mereka dapat menjalin hubungan yang sangat baik dengan para influencer di seluruh platform seperti YouTube, Snapchat, dan Instagram.

Pasalnya, para social influencer berhubungan cukup intens dengan para pengikutnya, menciptakan timbulnya hubungan emosional. Perlu diketahui, social influencer kini dikategorikan sebagai sebuah profesi baru. Banyak brand yang mulai melirik orang-orang yang menekuni profesi tersebut dalam rangka mempromosikan produknya.

2. Jangan mengandalkan situs

Generasi Z itu tidak akan mencari tahu produk Anda lewat mesin pencari Google untuk berselancar di situs Anda. Mereka lebih menyukai berselancar di media sosial.

Perilaku ini mengindikasikan bahwa untuk meraih perhatian dari generasi Z, produk Anda perlu menemukan sebuah saluran di mana konsumen tersebut pergunakan. Kemungkinan besar, saluran informasi tersebut akan berada di tempat lain, di luar situs.

3. Kedepankan unsur visual

Perbedaan besar antara generasi Z dengan generasi sebelumnya adalah rentang perhatian yang lebih pendek. Artinya pemasar dan produk perlu membangun konten yang bisa dicerna konsumen dengan mudah dan cepat.

Visual berformat gif adalah adalah alat yang bagus untuk suatu produk dalam menyampaikan pesan mereka secara ringkat dan meninggalkan kesan yang kuat. Gif itu dapat mengemas kesan yang kuat dan dapat dikirim ke berbagai platform media untuk menemukan audiens mereka. Selain gif, format lainnya yang bisa digunakan adalah klip video berdurasi singkat.

4. Ikuti tren media sosial terbaru

Perilaku generasi Z yang dinamis, maka brand harus senantiasa menyesuaikan strategi dengan tren yang berlaku. Akan tetapi, pada dasarnya generasi Z itu menyukai merek yang dapat melibatkan mereka, memberikan pengalaman yang dapat dikaitkan dan dipersonalisasi lewat media sosial. Kemudian, merek yang menghargai kesetiaan mereka dan menjaga kepatuhan di semua saluran.

5. Tetap mengutamakan kualitas

Meski generasi Z menyukai keringkasan, mereka tetap mencari kualitas. Tak hanya itu, mereka juga sadar dengan biaya dan bakal menghargainya saat melihatnya. Sebab pada akhirnya, generasi Z akan selalu berpihak pada produk dan konten yang berkualitas tinggi daripada sesuatu yang dianggap keren saja.

6. Gabungkan antara unsur offline dan online

Bagi generasi Z, tidak pemisah antara dunia offline dan online. Mereka beranggapan bahwa mereka hanya perlu berinteraksi dan membentuk hubungan secara pribadi dengan orang-orang yang mereka temui di dunia online.

Fenomena ini tidak terjadi pada orang saja, tapi juga brand dan perusahaan. Perusahaan akan selalu berusaha menjadi yang terdepan ketika berbicara membangun koneksi online yang kuat dengan pelanggan mereka. Tujuannya agar perusahaan bisa memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya.

7. Kenali pemicu daya beli

Menurut sebuah studi yang dilakukan Penn Schoen Berland, hampir setengah dari generasi Z mengatakan bahwa biaya adalah faktor penentu sebelum melakukan pembelian. Faktor kedua adalah apakah produk tersebut membantu mereka dalam mencapai tujuan tertentu. Kedua hal ini adalah penyimpangan penting dari standar pemasaran tradisional.

Generasi Z adalah pelanggan yang tangguh, namun akan sangat berharga jika Anda dapat meyakinkan mereka bahwa produk atau layanan Anda memiliki harga yang layak dan bernilai tinggi. Jika Anda dapat menyelesaikan tugas ini, Anda bisa mendapat pelanggan generasi Z dalam jangka panjang.

8. Tetap konsisten

Konsistensi adalah hal terpenting ketika Anda berinteraksi dengan konsumen dari generasi Z. Mereka tangguh dan keras kepala. Mereka juga tergolong pengingat yang baik atas seluruh interaksi yang telah mereka lakukan dengan berbagai brand dan perusahaan.

Bisa dikatakan hal ini baik dan buruk. Generasi Z akan memberi Anda hadiah jika produk Anda itu berharga. Namun mereka tidak akan pernah melupakan interaksi yang buruk, baik secara langsung atau online. Menciptakan interaksi yang berkualitas dan konsisten dengan generasi Z adalah hal penting untuk masuk ke kelompok konsumen yang sangat memberi berpengaruh saat ini.

By : dailysocial.id

Kesimpulan

Untuk melakukan pemasaran produk, harus menyiapkan stategi yang cukup untuk membuat generasi Z lebih tertarik. Namun, untuk pencatatan juga perlu update ke level yang sesuai generasi. Salah satunya Accurate Online, Anda dapat gunakan aplikasi ini untuk lebih memudahkan mencatat transaksi harian lebih praktis, silahkan coba sekarang disini.

Strategi pemasaran produk untuk generasi Z